Pembinaan Talenta Masa Depan Korea dalam Kerjasama Kehutanan Internasional di HLG Londerang

Proyek kerja sama Korea dan Indonesia tentang Restorasi Lahan Gambut Bekas Terbakar di Jambi telah memasuki tahun terakhirnya pada tahun 2022 ini. Proyek ini merupakan hasil dari komitmen dan upaya bersama kedua negara dalam merespon kebakaran hutan dan lahan yang masif di Indonesia pada tahun 2015, serta untuk menunjukkan kontribusi nyata terhadap penanggulangan perubahan iklim global, khususnya di area lahan gambut bekas terbakar. Proyek yang berlokasi di Hutan Lindung Gambut (HLG) Londerang, Provinsi Jambi ini dilaksanakan oleh Korea-Indonesia Forest Cooperation Center (KIFC) yang dibentuk oleh  Korea Forest Service (KFS) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan executing agency Direktorat Pengendalian Kerusakan Ekosistem Gambut, Ditjen PPKL-KLHK. Pemulihan ekosistem gambut di HLG Londerang ini mengedepankan prinsip 3R sebagai komponen utamanya, yaitu Rewetting, Revegetation, dan Revitalization. Ekosistem lahan gambut dinilai unik dengan berbagai karakteristiknya, dimana ekosistem gambut sangat sulit, bahkan hampir tidak ditemukan di Korea, yang membuatnya memiliki daya tarik tersendiri bagi penggiat kehutanan di Korea.

Lokasi revegetasi proyek KIFC di HLG Londerang, Jambi.

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan pelatihan tentang “Pembinaan Talenta Masa Depan dalam Kerjasama Kehutanan Internasional” yang diadakan oleh Korea Forest Service (KFS), proyek restorasi gambut Korea-Indonesia Forest Cooperation Center (KIFC) yang berlokasi di kawasan HLG Londerang, Jambi terpilih menjadi salah satu lokasi untuk rangkaian kegiatannya. Kunjungan ke proyek restorasi gambut di Jambi ini bertujuan untuk memperkenalkan pentingnya ekosistem gambut dalam penanggulangan perubahan iklim, dan juga untuk memperkuat hubungan kerjasama antara Korea dan Indonesia di bidang kehutanan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi salah satu ajang bagi KIFC dalam mempromosikan proyek kerjasamanya.

Kegiatan pelatihan di Jambi yang dilaksanakan pada tanggal 14 – 17 September 2022 ini difasilitasi langsung oleh Project Manager KIFC, Kim Hyoung Gyun, dan tim Proyek, dengan peserta pelatihan dari Korea sejumlah delapan orang, antara lain; Kim Nam Ho (Deputy Director, Inter-Korean forest cooperation division KFS), Park Gharam (International cooperation division KFS), Kim Jiseon (General affairs division KFS), Lee Woong Hyun (Suwon National Forest Station, Northern regional office), Kim Hyun Jeong (Planning and general affairs team, Eastern regional office), Kim Boram (Uljin national forest station, Southern regional office), Lee Eun Jeong (Boeun national forest station, Central regional office), dan Lee Seungjin (Suncheon national forest station, Western regional office).

Pemaparan proyek KIFC oleh Project Manager (Kim Hyoung Gyun) kepada peserta pelatihan.

Selama empat hari pelaksanaan kegiatan di Jambi, peserta pelatihan mengunjungi dan mempelajari berbagai aktivitas proyek seperti revegetasi lahan gambut dan revitalisasi masyarakat di desa sekitar HLG Londerang. Kegiatan revegetasi lahan gambut seluas 200 hektar yang berlokasi di distrik VII HLG Londerang, tim proyek KIFC bekerjasama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi dalam pelaksanaannya. Peserta pelatihan mempelajari ekosistem gambut dan mengunjungi beberapa fasilitas seperti menara pantau, persemaian sementara, dan pondok kerja proyek. Kegiatan penanaman pohon di lokasi revegetasi juga dilakukan di akhir kunjungan. Setidaknya terdapat tiga jenis pohon yang ditanam, meliputi pulai, blangeran, dan tembesu, dimana ini merupakan 3 dari 19 spesies pohon yang ditanam dalam rangka pengkayaan tanaman revegetasi.

Penanaman pohon oleh Kim Nam Ho (Deputy Director of Inter-Korean Forest Cooperation Division KFS)

Selain itu, peserta pelatihan juga mengunjungi tiga dari 10 desa yang termasuk dalam kegiatan revitalisasi ekonomi dalam program Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG) yang berlokasi di Desa Rondang, Rantau Panjang, dan Rukam, Kabupaten Muaro Jambi. Sejatinya, pelaksanaan kegiatan revitalisasi ekonomi ini didukung oleh Universitas Jambi dengan melakukan pembinaan masyarakat melalui pembentukan Tim Kerja Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (TK-PPEG), Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi (IMAS), penyusunan Rencana Kerja Masyarakat (RKM) untuk diimplementasikan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga ekosistem gambut lestari. Selama kunjungannya ke desa-desa revitalisasi, peserta pelatihan mempelajari berbagai usaha yang dikembangkan masyarakat, seperti budidaya ikan air tawar menggunakan keramba apung dan teknik bioflok, serta produksi keripik pisang kepok.

Kegiatan tim KFS di Jambi ini merupakan salah satu rangkaian pelatihan yang dilaksanakan sejak tanggal 12 September – 7 Oktober 2022 di Indonesia. Selain Jambi, rangkaian kegiatan lainnya akan dilaksanakan di Jakarta, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Bali.

Scroll to Top